Shopee Liga 1: Evan Dimas dan Riko Simanjuntak Makin Lengket di Persija, Saling Jahil Satu Sama Lain




 Nomor punggung enam telah melekat dalam diri Evan Dimas Darmono. Gelandang Persija Jakarta itu memakai atribut tersebut sejak meroket bersama Timnas Indonesia U-19 pada 2013.

Rumusan Terbaik Bermain Togel Sydney

Hanya saja, Evan Dimas mulanya mengenakan nomor punggung 19, sebelum menggantinya di Piala AFF U-19 2013. Perubahan itu berbuah hasil positif. Berkat penampilan heroiknya, tim berjulukan Garuda Nusantara itu meraih gelar juara.



"Soal nomor punggung, awalnya saya menggunakan nomor 19 di Timnas Indonesia U-19. Namun, tidak tahu kenapa, ketika Piala AFF 2013 U-19, saya ingin berganti ke nomor enam," kata Evan Dimas di YouTube Persija TV.


Usut punya usut, Evan Dimas tertarik dengan atribut gelandang Timnas Spanyol ketika itu, Andres Iniesta. Sang pemain memang memakai nomor tersebut hingga pensiun dari kancah internasional pada 2018.


Namun, Iniesta hanya memakai nomor enam di Timnas Spanyol. Ketika masih bermain di Barcelona, pemain berusia 36 tahun ini lekat dengan nomor delapan.


"Mungkin nomor enam itu saya terinspirasi dari Iniesta. Sampai sekarang, saya terus menggunakan nomor punggung tersebut," jelasnya.


Awalnya bukan Gelandang


Gelandang Persija Jakarta, Evan Dimas, berebut bola dengan pemain Borneo FC, Francisco Torres, pada laga Shopee Liga 1 di SUGBK, Jakarta, Minggu, (1/3/2020). Persija menang 3-2 atas Borneo FC. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Evan Dimas juga berkisah mengenai masa kecilnya sebelum menjadi pesepak bola profesional. Awalnya, mantan pemain Barito Putera itu bukan berposisi sebagai gelandang seperti Iniesta.


Ketika masih menimba ilmu di Sekolah Sepak Bola (SSB), Evan Dimas pernah dipasang di posisi gelandang sayap kiri. Anggota Timnas Indonesia itu juga sempat ditaruh di bek sayap kiri.


"Waktu di SSB, saya awalnya ditempatkan sebagai gelandang sayap kiri. Juga pernah sebagai bek sayap kiri. Bahkan, saya pernah bermain sebagai bek tengah juga," ucapnya.


Adaptasi tak menjadi persoalan bagi Evan Dimas Darmono di Persija Jakarta. Kendati baru bergabung, pemain berusia 25 tahun itu mampu berbaur dengan rekan-rekannya di tim ibu kota.


Bersama Riko Simanjuntak, misalnya. Kedua pemain tersebut kini lengket bak gula dan semut. Evan Dimas mengaku tidur sekamar dengan winger asal Pematang Siantar, Sumatera Utara tersebut.


Karena saking dekatnya, tak jarang Evan dan Riko menjahili satu sama lain. Terlebih Riko yang memiliki karakter doyan guyon. Si Kancil, julukannya, kerap membuat rekan-rekannya terbahak-bahak berkat tingkah lakunya.


"Saya satu kamar dengan Riko. Dia sosok yang sering bercanda dan usil. Namun, tetap profesional ketika berlatih dan bertanding," ujar Evan Dimas dinukil dari laman Persija Jakarta.


Dari foto yang biasa dibagikan oleh manajemen Persija Jakarta, Evan Dimas dan Riko memang kerap bersanding. Keakraban kerap tertangkap kamera saat keduanya tengah tertawa bersama.


Kedekatan keduanya terbangun di skuad Timnas Indonesia ketika Evan Dimas belum berseragam Persija Jakarta. Bola.com sempat mendokumentasikan banyak kegiatan yang dilakukan keduanya bersama-sama.


Miniatur Indonesia


Pemain Timnas Indonesia, Riko Simanjuntak, menggendong Evan Dimas saat latihan di Lapangan ABC Senayan, Jakarta, Selasa (20/11). Latihan ini persiapan jelang laga Piala AFF 2018 melawan Filipina. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Skuad Persija Jakarta pada musim ini bak miniatur Indonesia. Tim berjulukan Macan Kemayoran itu memiliki pemain yang berasal dari berbagai penjuru Nusantara.


Paling Barat, ada Ismed Sofyan yang asli Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Dari ujung Timur, diwakili oleh Osvaldo Haay yang datang dari Jayapura, Provinsi Papua.


Ada pula Sandi Darman Sute yang berasal dari Palu, Sulawesi Tengah. Andritany Ardhiyasa dan Ryuji Utomo menjadi representasi dari Jakarta di tim berjulukan Macan Kemayoran ini.


"Saya sangat dekat dengan seluruh pemain. Sebagian memang saya kenal di Timnas Indonesia. Namun yang lain saya baru kenal di Persija dan semuanya sangat baik. Terkadang beda bahasa tidak membuat kami menjadi canggung, justru malah semakin dekat dan belajar bahasa daerah pemain lain," ujar Evan Dimas.

Popular posts from this blog

reduce prostate cancer

a romantic or sexual liaison

Removing the motive threshold